Manokwari adalah ibu kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Manokwari juga merupakan ibu kota Kabupaten Manokwari. Kota ini memiliki luas wilayah 1.556,94 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 99.488 jiwa.
Manokwari terletak di pantai utara Daerah Kepala Burung Pulau Papua. Kota ini merupakan salah satu kota bersejarah bagi masyarakat Kristen di Papua karena pada tanggal 5 Februari 1855, dua orang penginjil mendarat di Pulau Mansinam dan memulai karya penyebaran agama Kristen Protestan di kalangan suku-suku yang masih suka berperang satu sama lain. Pulau Mansinam dapat dicapai dengan menyewa kapal atau speedboat dari Pelabuhan Ketapang, di jalan Pasir Putih. Manokwari membentang di Teluk Doreri, dan di tengah perbukitan rendah didominasi oleh pegunungan Arfak di selatan.
Manokwari terletak di pantai utara Daerah Kepala Burung Pulau Papua. Kota ini merupakan salah satu kota bersejarah bagi masyarakat Kristen di Papua karena pada tanggal 5 Februari 1855, dua orang penginjil mendarat di Pulau Mansinam dan memulai karya penyebaran agama Kristen Protestan di kalangan suku-suku yang masih suka berperang satu sama lain. Pulau Mansinam dapat dicapai dengan menyewa kapal atau speedboat dari Pelabuhan Ketapang, di jalan Pasir Putih. Manokwari membentang di Teluk Doreri, dan di tengah perbukitan rendah didominasi oleh pegunungan Arfak di selatan.
Lihat juga : Peta Kota dan Kabupaten di Provinsi Papua Barat
Tempat Wisata
Bawah Laut Teluk Doreri
Alam bawah laut disekitar Teluk Doreri berisikan bangkai kapal, merupakan salah satu situs terbaik untuk jenis bangkai kapal di Indonesia. Pada Teluk Doreri Terdapat 3 pulau kecil yaitu Pulau Mansinam, Pulau Lemon, dan Pulau Raimuti di dekat Pantai Arfai, yang masih memiliki koleksi terumbu karang unik dan indah. Diperkirakan terdapat lebih dari 20 bangkai kapal berada disana, namun yang dapat dilihat dengan jelas adalah 6 bangkai. Seperti Pasir Putih Wreck sejenis kapal patroli angkatan laut dengan panjang antara 13-22 m, Pillbox Wreck sejenis kapal kargo komesial pembawa amunisi dengan panjang antara 9-16 m, Cross Wreck sejenis kapal patroli, Mupi Wreck, Shinwa Maru sejenis kapal kargo.Pegunungan Arfak
Suatu kawasan cagar alam yang dilindungi, bagi setiap pengunjung yang datang ke pegunungan Arfak benar-benar merasa puas, karena dapat menikmati panorama alamnya yang indah sejuk seperti hutan, lembah, dan sungai. Perkampungan tradisional dan kehidupan masyarakat yang masih seperti zaman batu, yang paling menarik disini adalah terdapat sekoitar 320 jenis burung, 110 jenis mamalia dan 323 jenis kupu-kupu.Pantai Pasir Putih
Cagar Alam Pegunungan Wondiwoy
Cagar alam ini memiliki 147 species burung dan berbagai jenis flora dan fauna lainnya. Terletak di sepanjang Jaziriah Wasior 142.173,94 km dengan luas 73.022 ha. Dari cagar alam ini dapat dinikmati panorama alam Teluk Wandamen dan Teluk Cenderawasih yang sangat indah. Dapat dicapai dengan pesawat udara jenis Cessna dan Twin Otter waktu tempuh ± 20 menit dari kota Manokwari. Bentuknya unik dibangun di atas tiang-tiang penyangga yang sangat banyak sehingga dinamakan rumah seribu kaki. Dindingnya terbuat dari kulit kayu sedangkan atapnya dari daun pandan penghuninya terdiri dari 4 sampai 5 keluarga (25-30 orang). Rumah-rumah tradisional Suku Arfak ini di pedalaman Manokwari, Kecamatan Kebar, Anggi dan Merday.Hutan Wisata Gunung Meja
Dari kejauhan gunung ini membentuk seperti meja terletak kira-kira 2 km dari Kota Manokwari dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Areal gunung meja merupakan Hutan yang sangat ideal untuk olahraga hiking, piknik keluarga serta penelitian. Di kawasan hutan wisata ini dibangun Tugu Jepang yang merupakan monumen peringatan Pendaratan tentara Jepang divisi 221 dan 222 di Manokwari pada waktu Perang Dunia II dari lokasi ini dapat menikmati pemandangan Kota Manokwari.Pantai Bakaro
Pantai Bakaro terletak di pesisir Utara Manokwari, terletak bersebelahan dengan Pantai Pasir Putih. Keunikan dari pantai ini terletak pada tradisi pemanggilan ikan. Memanggil ikan biasa dilakukan oleh penduduk yang tinggal di sekitar pantai ini untuk menarik para pengunjung. Biasanya mereka memanggil ikan dengan menggunakan peluit yang terbuat dari kulit kerang yang ditiup sambil membawa makanan, sehingga dengan sendirinya ikan datang mendekat. Karakter pantai yang berbatu juga memungkinkan para pengunjung dapat mendekati tengah pantai di saat laut surut, sehingga pengunjung dapat menyaksikan langsung dasar pantai yang jernih tempat ikan-ikan berkumpul.Bendungan Prafi
Bendungan prafi terletak di Distrik Prafi yang merupakan bendungan buatan Dinas PU. Perjalanan dari Kota Manokwari menuju tempat wisata ini dapat ditempuh dengan waktu 1 jam perjalanan darat menuju ke arah Selatan. Sepanjang perjalanan, pengunjung dapat menikmati keindahan alam berupa pegunungan dan lembah yang sangat indah. Rasa lelah pengunjung akan terobati setelah sampai ke Bendungan Prafi yang dituju. Karena tidak hanya menggambarkan keindahan alam di sekitar bendungan, namun juga sebagai tempat melepas penat. Pengunjung juga diperbolehkan mandi di bendungan ini dan mengambil gambar untuk berfoto dengan background alam pegunungan dan sungai yang indah. Setelah lelah menikmati keindahan bendungan, pengunjung dapat beristirahat sejenak menikmati makanan di Warung Sabar Menanti dengan waktu tempuh 1/2 jam dari lokasi bendungan. Di warung sabar menanti yang terletak di Distrik Prafi menyajikan menu ayam kampung bakar empuk dengan aneka sambal dan lalapannya.Pantai Maruni
Pantai Maruni terletak sekitar 20 km dari pusat kota Manokwari, menuju ke arah Selatan dengan menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4. Pantai ini dihampari lapisan pasir kuarsa hitam bercampur bebatuan kerikil. Aktivitas yang dapat dilakukan di pantai ini, antara lain : memancing, berperahu, dan berenang.( Sumber Wikipedia )
- Lihat juga : Peta Kota dan Kabupaten di Provinsi Papua Barat